KABAR ALAM - Indonesia menjadi tuan rumah Konferensi Internasional Konservasi Satwa Liar yang akan berlangsung di Jakarta, 13–15 September 2022.
Konferensi tersebut diselenggarakan oleh Indonesia dan Presidensi Ceko untuk Dewan Uni Eropa yang bekerja sama dengan Komisi Eropa.
Selain peserta dari Indonesia, Konferensi Internasional Konservasi Satwa Liar tersebut dihadiri perwakilan sejumlah negara asing.
“Konferensi ini merupakan salah satu bentuk kerja sama dalam rangka konservasi satwa liar. Tidak hanya di Indonesia, tetapi juga di seluruh dunia," kata Penasihat Senior Industri dan Perdagangan Internasional Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Novia Widyaningtyas, Selasa 13 September 2022 seperti dikutip dari rri.co.id.
Baca Juga: Sering Berkeliaran di Kebun Warga, Bestie Akhirnya Masuk dalam Kandang Jebak
Lebih lanjut, Novia mengatakan, konferensi akan diisi diskusi mengenai kebijakan dan praktik di masing-masing negara.
"Saya kira itu merupakan hal menarik untuk dieksplorasi,” ujarnya.
Pertemuan akan dimanfaatkan para peserta untuk berdiskusi terkait dengan kebijakan maupun upaya yang dilakukan di masing-masing negara.
Sementara, Wakil Menteri Lingkungan Republik Ceko, Eva Volfova mengharapkan, para peserta dapat bertukar pengalaman satu sama lain, terutama dalam bertukar pengalaman dalam konservasi satwa liar.
“Indonesia merupakan salah satu pusat keanekaragaman hayati yang sangat menginspirasi bagi saya secara pribadi. Saya mengharapkan untuk bisa menanam pohon bakau,” kata Eva.
Baca Juga: Cantiknya Bunga Padmosari yang Mekar di Taman Nasional Meru Betiri, yang Ini Lebih Istimewa
Duta Besar Republik Ceko untuk Indonesia, Jaroslav Dolecek mengungkapkan, komitmen Indonesia dan negaranya terkait konservasi satwa liar dengan telah ditandatanganinya Letter of Intent (Surat Niat) oleh delegasi kedua negara tahun lalu di Jakarta.
Jaroslav menyebut, sebagai tindak lanjut, kedua negara juga sepakat untuk membentuk kelompok kerja.
“Fokus pertama adalah tentang keanekaragaman satwa liar, perubahan iklim, dan manajemen pengelolaan limbah,” kata Jaroslav.
Baca Juga: BBKSDA Jabar Lepaskan 2 Owa Jawa di Cagar Alam Gunung Tilu, Kabupaten Bandung
Republik Ceko secara khusus juga mengundang Menteri KLHK Siti Nurbaya untuk berkunjung ke Ceko tahun depan untuk melihat langsung berbagai area maupun proyek perlindungan keanekaragaman hayati.
“Tentang bagaimana kami melindungi keanekaragaman hayati. Apa yang kami lakukan sebenarnya adalah bagian terpenting untuk berbagi pengalaman,” ujarnya.
Sementara, komitmen Indonesia dalam upaya konservasi satwa liat dilakukan melalui berbagai langkah, di antaranya telah menetapkan hampir 3.627 kawasan konservasi yang tersebar di seluruh Indonesia dan menetapkan hampir 9.000 spesies dilindungi.***
Artikel Terkait
Norwegia Terkesan dengan Perjuangan Indonesia Kendalikan Perubahan Iklim
Manggala Agni, Dua Dekade Menjadi Ujung Tombak Pengendali Karhutla Indonesia
Menteri LHK: Manggala Agni Lewati Tantangan Berat Atasi Karhutla di Indonesia
Demi Konten di Medsos, Dua Pria di Tasikmalaya Siksa Satwa Dilindungi Hingga Mati