• Minggu, 24 September 2023

KKP Perkuat Kerja Sama Konservasi Habitat Pesut Mahakam di Perairan Kalimantan

- Kamis, 22 Desember 2022 | 20:00 WIB
Pelestarian satwa yang dilindungi pesut mahakam terus dilakukan KKP.  (kkp.go.id)
Pelestarian satwa yang dilindungi pesut mahakam terus dilakukan KKP. (kkp.go.id)

KABAR ALAM - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) memperkuat kerja sama untuk memperkuat upaya konservasi habitat pesut mahakam di perairan Kalimantan.

Upaya tersebut dilakukan KKP dengan menggandeng Yayasan Konservasi Rare Aquatic Species of Indonesia (RASI).

Penandatanganan kerja sama antara KKP dan RASI telah dilakukan pada Kamis 8 Desember 2022 lalu di Samarinda.

Perairan Kalimantan dikenal sebagai habitat pesut mahakam yang terdaftar sebagai biota Sangat Terancam Punah (Daftar Merah IUCN). 

Dikutip dari laman kkp.go.id, Kamis 21 Desember 2022, Sekretaris Direktorat Jenderal Pengelolaan Ruang Laut KKP, Hendra Yusran Siry mengatakan populasi pesut mahakam saat ini hanya sekitar 60-70 ekor.

Baca Juga: Side Land, Wisata Air Terbaru di Kaduela Kuningan dengan Pesona Alam Menakjubkan, Cocok untuk Liburan Nataru

Ancaman dan tantangan konservasi pesut di daerah Mahakam antara lain penyebaran populasinya yang semakin terdesak.

Tiap tahun rata-rata 4 ekor pesut mati yang 70 persen kematiannya karena terperangkap alat rengge.

Semua faktor di atas mengindikasi kondisi populasi pesut dan Sungai Mahakam sudah dalam kondisi darurat.

Ia menekankan bahwa menjaga ekologi laut yang berkelanjutan sangat berpengaruh bagi kesejahteraan masyarakat dan lingkungan.

Salah satunya dengan menjaga yang sudah terbentuk dengan cara meningkatkan efektivitas, ekologi, dan ekonomi di kawasan konservasi.

Baca Juga: Kabupaten Majalengka Punya Situ Ciranca, Destinasi Wisata Air yang Menyegarkan untuk Liburan Keluarga 

“Terdapat jenis ikan endemik di kawasan ini yaitu pesut mahakam. Habitat Pesut dicadangkan sebagai Kawasan Konservasi Perairan yaitu taman wisata perairan dengan luasan 42.667,99 ha termasuk daerah rawa untuk perlindungan sumber daya perikanan yang merupakan sumber makanan pesut dan sumber pendapatan bagi nelayan dari 27 desa dalam kawasan yang dicadangkan,” terang Hendra.

Sementara, Direktur Yayasan RASI, Budiono sangat mengapresiasi dukungan dari KKP dan Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara.

Halaman:

Editor: Yudi Noorahman

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X