KABAR ALAM - Pemulihan infrastruktur terdampak gempa bumi Cianjur beberapa waktu lalu terus dilakukan. Keluarga Mahasiswa Pecinta Alam Ganesha ITB (KMPA Ganesha ITB) ikut membantu korban gempa Cianjur dengan membangun tenda darurat di Desa Sarampad dan Kampung Barukaso, dan Desa Sukamulya.
KMPA Ganesha ITB membantu membangun sebanyak 6 unit tenda peleton berukuran 6 x 14 meter dan 2 unit tenda regu berukuran 4x5 meter dikirimkan.
“Tidak ada divisi khusus dalam hal disaster management, tapi anggota KMPA sering berlatih di kondisi tidak normal dan dibekali dengan ilmu rescue dan survival. Jadi saat ada bencana, kami sering hadir membantu rescue dan menyiapkan fasilitas pengungsian,” ucap Aris Priyandoko, alumni Geodesi 1987 seperti dikutip dari laman resmi ITB.
Baca Juga: Nuri Pipi Merah, Si Cantik Penghuni TN Kelimutu
KMPA juga membangun fasilitas mandi cuci kakus (MCK) yang layak dengan pembuangan ke septic tank. Di setiap blok tenda didirikan MCK komunal yang dapat digunakan bersama para pengungsi.
“Hingga saat ini, KMPA telah membangun MCK di 11 lokasi, 3 unit di Desa Sarampad, 7 unit di Kampung Barukaso, dan 1 unit di Desa Nagrak,” jelas Ahmad Iqbal (AE ’18).
Untuk kebutuhan air layak minum, KMPA memasang dua unit alat ultrafiltrasi air bantuan dari LPPM ITB. Instalasi alat ini dilengkapi dengan tangki penampungan air siap minum hasil ultrafiltrasi yang mampu memenuhi kebutuhan air minum para pengungsi.
Baca Juga: Jadi Ancaman Kesehatan, Pencemaran Laut Sebabkan Kandungan Mikroplastik di Tubuh Ikan
KMPA turut menjawab kebutuhan pengungsi akan ruang pribadi para pengungsi dengan pembangunan rumah sementara yang disebut Ruraga (Rumah Sementara Keluarga).
“Ruraga dirancang senyaman mungkin sehingga berfungsi sebagai rumah pada umumnya. Ruraga dibangun dengan rangka kayu kaso, berdinding, dan atap terpal. Dilengkapi dengan jendela dan ventilasi udara, rangkaian listrik, serta selokan air. Ukuran setiap Ruraga adalah 4x6 meter persegi,” kata Iqbal.
Warga ikut dilibatkan dalam pembuatan Ruraga ini. Sebanyak 232 Ruraga berhasil dibangun. Setiap warga yang membantu diberi upah untuk kembali memutar roda perekonomian masyarakat korban bencana.
Baca Juga: Luar Biasa, Begini Peran Penting Kukang Si Satwa Malang Dalam Ekosistem Alam
Selama masa pembangunan Ruraga, KMPA juga menyediakan bahan pokok makanan dan perlengkapan dapur bagi warga di Sarampad dan Barukaso. Tiap minggunya, uang donasi dibelanjakan untuk memenuhi kebutuhan pangan kedua kampung tersebut.
Ibu-ibu warga setempat biasa meracik makanan bagi para relawan di sebuah dapur umum. Pembangunan fasilitas umum pun tak ketinggalan, seperti mushola, tempat pembuangan sampah, dan tempat bermain anak-anak.
Selain memulihkan infrastruktur, KMPA juga melakukan kegiatan pendampingan bagi anak-anak untuk menyembuhkan trauma mereka. KMPA mengundang guru-guru PAUD Anyelir dari Cimahi untuk mengisi kegiatan belajar seminggu sekali.
Artikel Terkait
Usung Inovasi Penanganan Stunting, IA ITB Jawa Barat Lantik Kader Muda Sehat di Garut
Tangani Stunting, Perkuat Program TOSS di Garut, IA ITB Jawa Barat Berkomitmen Wujudkan Generasi Juara
Dukung Seniman Pasca Pandemi Covid-19, IA-ITB Bangkitkan Ekonomi Melalui Pergelaran Seni
Hari Ini, Babak Semifinal IA-ITB CUP 2023, Pertandingan Antara IATAMET vs IAFI, dan API vs IAE
Komisariat IA ITB -Syner 97, Serahkan Rumah Bambu Plester Siap Huni untuk Korban Gempa Cianjur