KABAR ALAM - Keberadaan mata air Cipanten menjadikan Bumi Perkemahan Panten (Buper Panten) di Kecamatan Argalingga, Kabupaten Majalengka, Jawa Barat, sebagai destinasi wisata alam yang membuat betah dan mengesankan.
Apalagi, di balik kesejukan dan panorama alam di sekitarnya, sumber mata air Cipanten ini ternyata punya kisah menarik yang bisa menambah pengetahuan.
Seperti dikutip KABARALAM.com dari laman tngciremai.menlhk.go.id, konon mata air Cipanten itu dulunya merupakan petilasan Mbah Kuwu Cirebon Girang atau Pangeran Walangsungsang alias Cakrabuana.
Baca Juga: Ini Prestasi Neneng Kurniasih, Penyidik Perempuan KLHK yang Menyabet Penghargaan dari PBB
Menurut manuskrip Purwaka Caruban Nagari, Mbah Kuwu Cirebon Girang merupakan putra pertama pasangan Prabu Siliwangi, Raja Pajajaran dari Permaisuri Nyi Mas Subanglarang.
Saat menginjak remaja, Walangsungsang keluar istana untuk mencari jati diri hingga akhirnya mantap memilih keyakinan yang tak sama dengan ayahanda beliau dengan memeluk agama Islam.
Pada 1445 Masehi, ia berhasil mendirikan pelabuhan laut Muara Jati, Cirebon atau Cerbon di ujung timur wilayah kerajaan Pajajaran.
Baca Juga: Berlibur di Sembalun Lawang, Lombok, Desa Wisata dengan Pesona Alam yang Menghipnotis Mata
Selain berniaga, Mbah Kuwu giat melakukan syiar Islam ke seantero pantai utara Jawa (Pantura) seperti Cirebon, Indramayu, Majalengka, dan Kuningan.
Artikel Terkait
Situ Cipanten, Destinasi Wisata Jadul di Majalengka dengan Fasilitas Kekinian
Bumi Perkemahan Panten Majalengka: Bisa Berkemah, Outbond, Hingga Menikmati Indahnya Anggrek Gunung Ciremai
Mau Uji Nyali Jelajah Sungai Cilutung dengan Arung Jeram, Ini Harga dan Nomor Kontak Gigili Rafting Majalengka
Menantang, Siapa Mau Coba Terbang dengan Paralayang di Munjul Majalengka!
Bumi Perkemahan Komplet, Ini Daftar Harga Paket Wisata Terjangkau ke Batu Nyongclo Majalengka