KABAR ALAM - Selain panorama alam, keanekaragaman hayati dan berziarah, destinasi wisata Situ Sangiang di Desa Sangiang, Kecamatan Banjaran, Kabupaten Majalengka, Jawa Barat, memilik daya tarik wisata budaya. Salah satunya ritual tahunan pareresan.
Ritual budaya pareresan yang rutin dilakukan di Situ Sangiang yang masuk wilayah kerja Seksi Pengelolaan Taman Nasional (SPTN) Wilayah II Majalengka ini merupakan hajat rakyat sebagai bentuk rasa syukur kepada Tuhan terhadap panen hasil bumi.
Ritual pareresan merupakan bentuk budaya masyarakat agraris di sekitar lokasi wisata alam Situ Sangiang yang sudah dilakukan sejak lama secara turun temurun.
Sesuai namanya, pareresan bermakna syukuran setelah masyarakat Desa Sangiang yang sebagian besar berprofesi sebagai petani beres panen.
Berdasarkan informasi yang dikutip dari laman tngciremai.menlhk.go.id, pesta rakyat pareresan diawali dengan berziarah dan berdoa bersama di makam Sunan Parung, penyebar agama Islam di wilayah situ Sangiang.
Hal ini dilakukan sebagai wujud penghormatan terhadap leluhur yang membangun kawasan Situ Sangiang di sekitar abad ke-15 Masehi.
Baca Juga: Penting! Ini Kuota, Ketentuan Pendaftaran dan SOP Pendakian Gunung Salak
Setelah berziarah, iring-iringan acara menuju ke Situ Sangiang. Di danau yang dikeramatkan ini, peserta pesta mencuci kaki dan tangan serta membasuh muka.
Selain itu, pengunjung juga memberi makan ikan dan membawa air telaga. Konon hal itu dapat menambah keberkahan dan keselamatan.***
Artikel Terkait
Termasuk Pohon Nunuk yang Dianggap Gerbang Kerajaan Talaga Manggung, Ini 22 Flora di Situ Sangiang Majalengka
Jika ke Situ Sangiang, Sekalian Kunjungi Puncak Sawiyah untuk Menikmati Keindahan Lekukan Gunung Ciremai
Di Luar Ikan yang Konon Jelmaan Prajurit Talaga Manggung, Ini 21 Jenis Satwa di Situ Sangiang Majalengka
Tiga Daya Tarik Wisata Situ Sangiang Majalengka, Dari Keanekaragaman Hayati Hingga Hal Berbau Misteri
Ternyata, Noni Belanda di Abad Ke-19 pun Sudah Berwisata ke Situ Sangiang, Ini Buktinya!