KABAR ALAM - Salah satu destinasi wisata di kawasan Taman Nasional Gunung Leuser adalah Batu Katak. Apa daya tariknya?
Mengutip laman resmi Taman Nasional Gunung Leuser, kawasan wisata alam Batu Katak masih memiliki hutan yang cukup baik. Sebab, sebagian besar hutan di kawasan wisata alam ini masih merupakan hutan primer.
Kondisi umum kelerengan kawasan ekowisata didominasi topografi yang landai, berbukit hingga curam. Wilayah dengan topografi datar dan landai sebagian besar terletak di dekat perbatasan permukiman penduduk.
Baca Juga: 175 Ekor Tukik Penyu Lekang Dilepasliarkan di Pantai Bajulmati Malang
Kawasan SPTN Wilayah V Bohorok berada pada ketinggian 100-700 mdpl, mempunyai topografi berbukit-bukit hingga sangat curam. Sedangkan topografi datar dapat dikatakan cukup sedikit.
Aktivitas yang dapat dilakukan pengunjung di Batu Katak antara lain wisata Sungai Berkail berupa tubing, memancing, berenang, dan lain-lain, penelusuran gua, pengamatan flora fauna, budidaya lebah madu trigona, dan budaya.
Kawasan wisata Batu Katak pun sudah mempunyai sarana dan prasarana pendukung seperti penginapan antara lain Orchid Bungalow Batu Katak & Resort (8 Kamar), Batu Katak Guest House & Resort (6 Kamar), Rimbun Home Stay (4 Kamar), Fitri Home Stay (4 Kamar), Mando Pa Parking & Home Stay (2 Kamar), Tetap Guest House (2 Kamar), rumah makan, serta jasa pemandu wisata.
Baca Juga: Sederet Khasiat Sambiloto, Dari Obat Flu, Diare Hingga Antikanker
Dilihat dari sisi ekonomi, sosial dan budaya, masyarakat Dusun Batu Katak mayoritas adalah Suku Karo yang mempunyai mata pencaharian bertani dan berkebun.
Wisatawan umumnya tertarik menyaksikan pesta perkawinan dengan pakaian adat maupun berbagai tarian dengan alat musik tradisional. Perayaan atau pesta biasanya diselenggarakan bukan hanya saat pernikahan tetapi juga saat pengukuhan marga dan penabalan nama anak yang baru lahir.
Terdapat kesenian tradisional, makanan khas, dan pengobatan tradisional di daerah ini yang dapat dijadikan sebagai daya tarik pengembangan pariwisata alam kawasan. Sumber air desa berasal dari mata air, sungai dan hujan.***
Artikel Terkait
Mengenal Taman Nasional Gunung Leuser, Surga Tersembunyi di Utara Pulau Sumatra
Pesona Keragaman Hayati Taman Nasional Gunung Leuser
Mengenal Ekowisata Bukit Lawang di Taman Nasional Gunung Leuser
Sempat Berkonflik dengan Manusia, Lhokbe Akhirnya Bisa Berlari Menyusuri Taman Nasional Gunung Leuser
Tangkahan, Pesona Surga Tersembunyi di Kawasan Taman Nasional Gunung Leuser