KABAR ALAM - Sejak Selasa, 14 Maret 2023, Wana Wisata Ranca Upas di Kecamatan Ciwidey, Kabupaten Bandung, kembali dibuka untuk umum.
Sebelumanya, Wana Wisata Ranca Upas ditutup untuk umum sejak 8 Maret 2023 akibat kerusakan lahan yang diakibatkan event adventure trail pada Minggu, 5 Maret 2023.
Wana Wisata Ranca Upas merupakan destinasi Wisata Alam yang berbasis pemanfaatkan kawasan hutan.
Baca Juga: Wana Wisata Ranca Upas Kembali Dibuka, Warganet: Jangan Sampai Terulang
Namun, pemanfaatan kawasan hutan sebagai destinasi wisata bisa berdampak negatif jika tidak dikelola dengan baik, seperti kerusakan lingkungan, terganggunya habitat satwa liar, dan masalah sosial dan ekonomi bagi masyarakat setempat.
"Oleh karena itu, penting untuk semua pihak memperhatikan keberlanjutan dan keseimbangan antara pariwisata dan pelestarian alam," tulis akun Instagram pengelola Wana Wisata Ranca Upas, Perhutani Alam Wisata.
Sebelumnya, kerusakan lahan di Ranca Upas yang diakibatkan oleh event trail adventure sempat viral di media sosial.
Atas kejadian itu, selain upaya rehabilitasi, pengelola wisata Ranca Upas, Econique Perhutani Alam Wisata, sudah menyampaikan permohonan maaf atas dampak negatif event trail berupa keruskan lingkungan.
Permohonan maaf itu disampaikan bersaman dengan rilis pernyataan resmi Econique Perhutani Alam Wisata menanggapi kerusakan di kawasan Ranca Upas.
"Kami Econique Perhutani Alam Wisata selaku pengelola lokasi wisata Ranca Upas memohon maaf atas dampak negatif yang ditimbulkan akibat event trail yang diselenggarakan di lokasi kami," tulis Econique Perhutani Alam Wisata yang dikutip dari akun Instagram-nya, Sabtu, 11 Maret 2023.***
Artikel Terkait
Sarat Kerinduan, Perhutani Alam Wisata: Get Well Soon, Lekas Pulih Ranca Upas!
Didemo Aliansi Pecinta Alam Jawa Barat, Perhutani Buka Kembali Ranca Upas Mulai Besok
Top 5 Hits 13 Maret 2023, Tuntutan Ridwan Kamil kepada Perusak Ranca Upas Masih Banyak Dicari
Breaking News, Hari Ini Wana Wisata Ranca Upas Kembali Dibuka
Wana Wisata Ranca Upas Kembali Dibuka, Warganet: Jangan Sampai Terulang