KABAR ALAM - Putri malu (mimosa Pudica) merupkan tanaman liar yang keberadaannya terkadang dianggap tidk penting. Padahal, putri malu punya banyak manfaat.
Dikutip KABARALAM.com dari laman cybex.pertanian.go.id, putri malu merupakan herbal mamanjat atau berbaring atau setengah perdu dengan tinggi antara 0,3 -1,5 meter.
Tanda-tanda fisik putri malu lainnya adalah bnatang bulat, merambat, dan berduri tempel. Batang dengan rambut sikat yang mengarah miring ke bawah. Daun kecil-kecil tersusun majemuk, bentuk lonjong dengan ujung lancip, warna hijau (ada pula berwarna ke merah-merahan).
Baca Juga: Astuti, Orangutan Korban Penyelundupan Satwa Liar Akhirnya Pulang ke Kalimantan Timur
Bila daun disentuh akan menutup (sensitive plant). Bunga bulat seperti bola, warnanya merah muda, bertangkai. Buah berbentuk polong, pipih seperti garis. Biji bulat dan pipih. Akar berupa akar pena yang kuat.
Diungkapkan, putri malu bisa dijadikan pestisida alami. Kandungan kimia tanaman ini antara lain momosin, asam pipekolimat, tannin, alkalid, dan saponin.
Selain itu, putri malu juga mengandung triterponoid, sterol, polifenol dan flavonoid.
Baca Juga: Linggarjati Indah Kuningan, Destinasi Wisata yang Pas untuk Keluarga
Berikut cara membuat pestisida alami dari tanaman Putri malu:
- Sebanyak 25 kg tanaman putri malu ditumbuk sampai halus
- Remdam dengan air 75 liter (konsentrasi 25%)
- Fermentasi selama 24 jam atau lebih
- Sebelum dilakukan penyemprotan hasil fermentasi disaring dulu.
- Pada setiap 1 tengki semprot isian 14 liter ditambahkan deterjen 5 -10 gram sebagai bahan perekat.
Artikel Terkait
Pakar Unpad: Praktik Dukun dan Pengobatan Herbal Bisa Jadi Daya Tarik Desa Wisata
Bukan Lantaran Pemalu, Ternyata Ini Alasan Daun Putri Malu Suka Menutup
Putri Malu, Si Pemalu yang Khasiatnya Sangat Tidak Memalukan
Cara Membuat Sirop Madu Bawang Jahe dan Susu Kunyit, Obat Herbal Anak Dijamin Aman dan Tidak Pahit
Serba-serbi Kedongdong Hutan, Tanaman Tropis yang Kaya Manfaat untuk Kesehatan