Yuk Mengenal Lapisan Ozon, Manfaat, dan Bahan-bahan Perusaknya

KABAR ALAM - Di antara lapisan atmosfernya, bumi memiliki lapisan ozon yang bekerja untuk menyerap sinar ultraviolet (UV) dan mencegah sinar UV yang berbahaya mengenai permukaan bumi dan merugikan organisme hidup di bumi.

Apabila ozon rusak, radiasi sinar ultraviolet akan masuk ke bumi dengan kuantitas yang lebih banyak.

Radiasi ultraviolet tersebut dapat merusak kehidupan yang ada di bumi, di antaranya menyebabkan kanker kulit, tanaman lambat tumbuh, dan terhambatnya perkembangan dan reproduksi hewan.

Oleh karena itu, keberadaan ozon dengan perannya merupakan salah satu hal yang sangat penting bagi kehidupan di bumi terutama penghuninya.

Baca Juga: Upaya Kolektif Lindungi Ozon, Ditjen PPI KLHK Sosialisasikan Ratifikasi Amandemen Kigali

Namun, lapisan ozon tersebut dapat menipis akibat pencemaran udara yang mengandung bahan perusak ozon.

Dikutip dari akun Instagram @ditjenppi.klhk, bahan perusak ozon merupakan senyawa kimia yang terdiri dari unsur karbon, hidrogen, klorin dan/atau bromin.

Senyawa ini sangat stabil dan tidak mudah terurai pada lapisan atmosfer bawah (troposfer).

Ada beberapa jenis bahan perusak ozon, antara lain adalah cholofluorocarbon (CFC), hydrochlorofluorocarbon (HCFC), halon, metil bromida, karbon tetraklorida (CTC), metil chloroform.

Bahan perusak ozon banyak digunakan dalam peralatan pendingin seperti lemari es, pendingin ruangan (AC), pemadam kebakaran, industri busa, bahan pelarut dan proses karantina pelabuhan.

Baca Juga: Hari Ozon Sedunia, Begini Klaim Menteri LHK Siti Nurbaya

Rangkaian kesepakatan global melalui Vienna Convention dan Montreal Protocol berhasil menghapuskan bahan perusak ozon.

Pada 35 tahun ditandatanganinya Protokol Montreal (Hari Ozon ke-35), UNEPP menyampaikan bahwa hampir 99% BPO telah dihapuskan dan lapisan ozon berangsur pulih.

Montreal Protocol disusul dengan Amendemen Kigali yang memasukkan upaya penurunan HFCs.