Jangan Lewatkan Film 'Seabad Kembalinya Katak Pelangi' Besok, Cek Jadwal dan Link Penanyangannya di Sini!

- Rabu, 15 Maret 2023 | 14:50 WIB
BKSDA Kalbar siap merilis film dokumenter  "Seabad Kembalinya Katak Pelangi" , Kamis, 16 Maret 2023 (instagram.com/@bksda_kalbar)
BKSDA Kalbar siap merilis film dokumenter "Seabad Kembalinya Katak Pelangi" , Kamis, 16 Maret 2023 (instagram.com/@bksda_kalbar)


KABAR ALAM - Sebuah film dokumenter berjudul "Seabad Kembalinya Katak Pelangi" secara resmi bakal dirilis di kanal Youtube Balai Konservasi Sumber Daya Alam Kalimantan Barat (BKSDA Kalbar), Kamis, 16 Maret 2023.

Rencana periliskan film "Seabad Kembalinya Katak Pelangi" ini diumumkan akun Instagram BKSDA Kalbar, Selasa, 14 Maret 2023.

"#sobatbksdakalbar..., Jangan lewatkan untuk menyaksikan sebuah film dokumenter yang menginspirasi tentang konservasi ini, Premiere di: Channel YouTube BKSDA Kalbar https://www.youtube.com @bksda_kalbar7983/ Tanggal: 16/3/2023 Jam: 10.00 WIB," tulis akun BKSDA Kalbar tentang rencana penayangan film "Seabad Kembalinya Katak Pelangi" ini.

Baca Juga: Ada Panitia dan Peserta Trail Adventure, Ini Daftar yang Hadiri Gerakan Menanam Pohon di Ranca Upas

BKSDA Kalbar menjelaskan, film dokumenter ini menggambarkan sebuah capaian yang menggembirakan dipersembahkan dalam dunia konservasi.

Sebab, tulisnya, setelah lebih dari 100 tahun tanpa data dan informasi, akhirnya salah satu penghuni Cagar Alam Gunung Nyiut berhasil teridentifikasi oleh Tim Jelajah Cagar Alam Gunung Nyiut 2022.

"Dialah Katak Pelangi atau Sambas Stream Toad" (Ansonia latidisca)," tegas BKSDA Kalbar soal temuan informasi berharga tersebut.

Baca Juga: Respon Sandiaga Uno terhadap Geger Acara Trail Rusak Lahan Bunga Rawa di Ranca Upas

Disebutkan, kemunculan Sambas Stream Toad yang menyandang status konservasi "Terancam Punah" dalam daftar IUCN seperti ingin membuktikan bahwa alam Indonesia benar-benar sebagai rumah aslinya.

Dari laman resmi ksdae.menlhk.go.id diungkapkan, Sambas stream Toad lebih dari 100 tahun telah dinyatakan hilang. Bayangkan, dari 1893 pertama kali ditemukan di bagian hulu Sungai Sambas, di Gunung Damus, Bengkayang. Kemudian terakhir diinformasikan 1920-an.

Setelahnya, sampai sekarang belum pernah ada laporan atau temuan lagi, di tempat aslinya katak pertama ditemukan, kawasan hutan hujan Indonesia, di Kalimantan Barat.

Baca Juga: Saatnya Berkegiatan Luar Ruang! Batam Diprakirakan Berawan Sepanjang Hari Ini, Rabu 15 Maret 2023    

Beberapa sumber menyebutkan, sejak pertama ditemukan dan kemudian terakhir kali dilihat dan dinyatakan hilang, Sambas stream Toad, ciri-ciri fisiknya hanya diketahui dari satu gambar ilustrasi atau sketsa berwarna hitam putih berdasarkan informasi dari penjelajah.

Sambas stream Toad juga mempunyai ciri fisik: berkaki kurus dan panjang dengan tubuh bertotol-totol. Tubuhnya berukuran kecil. Panjangnya antara 30 – 50 mm. Kulit belakang berwarna hijau terang, ungu dan merah.

Bintik-bintik berwarna pada kulit belakang tidak rata tetapi seperti batu kerikil atau mirip kutil. Dikutip dari National Geographic, seorang ahli Amfibi dari Conservation International, Robin Moore, mengatakan, kulit seperti itu biasanya menunjukkan tanda-tanda adanya kelenjar racun.***

Halaman:

Editor: Endan Suhendra

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X