ITB dan USM Bahas Penguatan Kerja Sama Sustainability di ASEAN

- Kamis, 16 Maret 2023 | 21:58 WIB
 Institut Teknologi Bandung (ITB) menerima kunjungan delegasi dari Universiti Sains Malaysia (USM) di Basic Science center A (BSC A), Kamis, 16 Maret 2023 (Dok Fisika FMIPA ITB)
Institut Teknologi Bandung (ITB) menerima kunjungan delegasi dari Universiti Sains Malaysia (USM) di Basic Science center A (BSC A), Kamis, 16 Maret 2023 (Dok Fisika FMIPA ITB)

KABAR ALAM - Institut Teknologi Bandung (ITB) menerima kunjungan delegasi dari Universiti Sains Malaysia (USM) di Basic Science center A (BSC A), Kamis, 16 Maret 2023.

Delegasi berjumlah 43 orang, terdiri dari 14 dosen, 7 staf dan 22 mahasiswa USM. Mereka melakukan berbagai kegiatan terkait isu regional seperti masalah keberlanjutan (sustainability).

Kunjungan terbagi pada 2 kegiatan besar yaitu International Joint Workshop ITB-USM dengan tema “Physics of Earth and Sustainability” dan International Student Inbound yang berlangsung pada 15-21 Maret 2023.

Baca Juga: Resmikan SNC, Siti Nurbaya Dukung Pengembangan Ilmu Kebumian di UGM

ITB dan USM mempunyai perhatian sama tehadap pentingnya isu keberlanjutan di ASEAN. Karena itu, penguatan dan percepatan hal tersebut menjadi perhatian bersama. Terlebih tahun ini Indonesia menjadi ASEAN Chairmanship mengusung ASEAN Matters: Epicentrum of Growth.

Semua mahasiswa USM dan ITB bergabung mengikuti program pertukaran pelajar dan credit earning. Mereka mengambil kuliah sebanyak 2 SKS dari ITB untuk mata kuliah FI-3261 Ekonofisika (Econophysics and Sosiophysics) di Prodi Fisika FMIPA ITB dengan dosen pengampu adalah Dr. Acep Purqon.

Kegiatan dibuka Prof.Dr. Wahyu Srigutomo selaku Dekan FMIPA ITB dan Dr. Fadzli M. Nazri selaku Wakil Dekan USM.

Baca Juga: Perhutani Alam Wisata Ajak Masyarakat Lihat Langsung Pengelolaan Berkelanjutan Ranca Upas

Ketua penyelenggara kegiatan, Acep Purqon mengungkapkan, kegiatan ini sekaligus sebagai kick-off meeting kuliah kolaborasi antara USM dan ITB terkait isu-isu penting global.

Acep menuturkan, permasalahan saat ini yang semakin kompleks tidak bisa diselesaikan oleh satu disiplin ilmu, melainkan butuh kolaborasi multidisiplin.

Perkuliaham ini dirancang dari berbagai modul untuk mahasiswa agar bisa berkiprah di masyarakat dan memperbincangkan berbagai inovasi untuk solusi terkait SDGs, seperti persoalan pangan, energi, air bersih, pendidikan, infrastruktur dan kemitraan.

Baca Juga: Resmikan Waduk Darma Kuningan Hasil Revitalisasi, Begini Doa Pedagang dan Juru Foto untuk Ridwan Kamil

Kuliah ini juga dilengkapi RBL (Research Based Learning) dari beberapa kelompok. Masing-masing kelompok ada perwakilan ITB dan USM dengan menggunakan metode yang bisa digunakan sebagai solusi berbagai masalah dari 17 bidang SDGs.***

 

Halaman:

Editor: Endan Suhendra

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X