Awal Tahun 2023 BKSDA Sumatera Barat Sudah 9 Kali Terima Pengaduan Kemunculan Buaya

KABAR ALAM - konflik satwa liar buaya di Provinsi Sumatera Barat semakin meningkat pada awal tahun 2023.

awal tahun 2023 Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumatera Barat telah menerima 9 pengaduan kemunculan buaya dari masyarakat melalui call center dan media sosial BKSDA Sumbar.

Sebagian besar konflik berupa kemunculan buaya di sungai-sungai yang bersinggungan dengan aktivitas masyarakat.

Baca Juga: Buaya Muara Muncul di Sungai Konaweha, BKSDA Sultra Peringatkan Warga

Bahkan, ada kejadian serangan buaya terhadap masyarakat pencari lokan, penambang pasir, dan ketika beraktivitas MCK di sungai.

Terhadap kejadian konflik tersebut telah direspons oleh BKSDA Sumatera Barat dengan menurunkan Tim WRU BKSDA Sumatera Barat di lokasi-lokasi kejadian konflik.

Dikutip dari akun Instagram @bksda_sumbar, tercatat selama Januari 2023 Tim WRU BKSDA Sumatera Barat telah melakukan penanganan konflik manusia dan buaya di 8 lokasi kejadian.

Desa-desa tersebut yaitu Desa Marunggi Kecamatan Pariaman Selatan Kota Pariaman, Korong Pasir Baru Nagari Pilubang Kec. Sungai Limau Kab Padang Pariaman.

Baca Juga: Buaya Lepas dari Tempat Wisata Akar Seribu Jepara Dievakuasi ke BKSDA Jateng

Selain itu, di Nagari Sungai Buluh Utara Kabupaten Kecamatan Batang Anai Kabupaten Padang Pariaman, Nagari Sungai Buluh Selatan Kecamatan Batang Anai Kabupaten Padang Pariaman, Nagari Lubuk Pandan Kecamatan 2 x 11 Kayu Tanam Kabupaten Padang Pariaman.

Konflik dengan buaya juga terjadi di Sungai Batang Lampah Kp. Maringging Jr. Bungo Tanjuang Nagari Malampah Kec. Tigo Nagari Kab. Pasaman, Nagari Katiagan, Kab. Pasaman Barat, Nagari Sungai Liku Pelangi Kec. Ranah Pesisir Kab. Pesisir Selatan, dan Nagari Campago Selatan Kecamatan V Koto Kampung Dalam Kabupaten Padang Pariaman.***