Gembong Primadjaja : Tahun 2023 Luncurkan Kartu Anggota IA ITB, dan Lanjutkan Inovasi Teknologi Berdaya

KABAR ALAM – Ketua Umum Pengurus Pusat Ikatan Alumni Institut Teknologi Bandung (PP IA ITB) Gembong Primadjaja dalam laporan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) mengatakan bahwa pada tahun 2023 ini akan meluncurkan kartu anggota. Ada beberapa manfaat yang bisa diberikan kepada para anggotanya, seperti  20% diskon dari Garuda untuk perjalanan luar negeri, lalu diskon dari Kimia Farma, Swiss Bell, Kedaton Hotel, charging station untuk mobil listrik yang ada di rest area, bisa dipakai oleh alumni ITB secara gratis.

Dikatakan Gembong, selain peluncuran Kartu IA ITB, fokus program tahun 2023 masih sama pada Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) dan pemulihan ekonomi, namun penekanannya pada hal-hal yang sifatnya unik.

“Karena setiap daerah mempunyai masalah yang berbeda. Didorong kegiatan yang di Pengda-pengda,” ujar Gembong.

Baca Juga: IA-ITB Siap Dorong Pemulihan Ekonomi Negeri

Teknologi Berdaya

Selanjutnya, dalam laporan Rakernas kepada pada dewan pengawas dan peserta Rakernas, Gembong akan melanjutkan upaya bersama yang sudah dilakukan saat ini di bidang teknologi, yaitu inovasi teknologi berupa NIVA (Non Invasive Vascular Analysis), adalah perangkat alat kesehatan karya alumni ITB.

“Unit ini sudah ada di Rumah Sakit (RS)  Harapan Kita, dan sudah ada lisence, cara kerjanya sederhana. Menggunakan software tertentu sehingga bisa melihat kinerja jantung, pembuluh darah dll. Mengapa ini kita tawarkan? Karena saat ini BPJS membayar dana untuk kasus stroke dan jantung. Untuk mengecek. Biayanya murah hanya Rp. 25.000,” jelas Gembong.

Ketua Umum PP IA ITB Gembong Primadjaja menerima cindera mata dari PT Timah Tbk yang diserahkan oleh Direktur Pengembangan Usaha Alwin Albar. (KABARALAM.COM-Mia Nurmiarani)

Baca Juga: Aksi Tanggap IA ITB :  Berikan Bantuan untuk Korban Gempa Cianjur

Inovasi IA ITB lainnya yang sudah berjalan yaitu Superfast 3D Mapping, aplikasi yang bisa dipakai untuk menganalisa setelah bencana yang di Cianjur, melalui aplikasi ini, kita bisa mengambil data, mengecek lebih detail dan tiga dimensi, dimana bangunan-bangunan yang rusak, berapa jumlahnya, termasuk bisa menganalisa daerah yang rawan bencana susulan.

Sehingga bisa membantu pemerintah untuk mempercepat dan mengurangi biaya survei. Lebih cepat dan akurat, dimensinya juga akurat.

“Ini buatan alumni ITB, mudah-mudahan pemerintah bisa mengurangi biaya surveinya, dengan ini bisa lebih mudah dan akurat, dimensinya dapet juga, semua bisa dianalisa dengan software,” ungkap Gembong.

Baca Juga: Mengusung Tema Teknologi Berdaya, UMKM Naik Kelas, Rakernas IA ITB Diselenggarakan di Bangka Belitung

Inovasi karya alumni ITB lainnya yang tidak kalah kerennya adalah Nano Oxygen akan membantu memperbanyak kadar oksigen dalam air. Dengan nano teknologi ini  bisa menambah jumlah oksigen di dalam air, dan menurunkan tingkat kematian ikan dan udang.