Masyarakat Harus Diberdayakan untuk Keberlanjutan Penanganan Sungai Citarum

- Sabtu, 22 Oktober 2022 | 20:45 WIB
Focus Group Discussion (FGD) Keberlanjutan Keberhasilan Program Citarum Harum yang diselenggarakan oleh Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Citarum di Hotel Horison, Kota Bandung, Kamis, 20 Oktober 2022 (citarumharum.jabarprov.go.id)
Focus Group Discussion (FGD) Keberlanjutan Keberhasilan Program Citarum Harum yang diselenggarakan oleh Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Citarum di Hotel Horison, Kota Bandung, Kamis, 20 Oktober 2022 (citarumharum.jabarprov.go.id)


KABAR ALAM - masyarakat dan unsur pentahelix diharapkan lebih berperan dalam penanganan permasalahan di Sungai Citarum.

Hal itu mengemuka dalam Focus Group Discussion (FGD) Keberlanjutan Keberhasilan Program Citarum Harum yang diselenggarakan oleh Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Citarum di Hotel Horison, Kota Bandung, Kamis, 20 Oktober 2022 lalu.

Keberlanjutan penanganan Sungai Citarum usai berakhirnya Perpres Nomor 15 Tahun 2018 tentang Percepatan Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Daerah Aliran Sungai Citarum paralel dengan konsistensi Satgas Citarum dalam melaksanakan rencana aksi guna mencapai Utimate Goal 2025 dengan nilai Indeks Kualitas Air di angka 60 poin.

Baca Juga: Breaking News: Longsor dan Bongkahan Batu Besar Tutup Ruas Jalan Ciwidey-Cidaun

Ketua Pelaksana Harian Sekretariat Satgas PPK DAS Citarum sekaligus Kepala Dinas Lingkungan Hidup Jabar Prima Mayaningtyas mengatakan, program ini akan berakhir tahun 2025.

Selama 2018 hingga 2025 mendatang pasti ada dinamika, dan Pokja akan bergerak bersama dengan berbagai kegiatan untuk mencapai tujuan membuat Citarum lebih bersih.

“Jelang 2025 perlu pemetaan stakeholder dengan mengedepankan social power,” kata Prima dalam sambutannya seperti dikutip KABARALAM.com dari laman citarumharum.jabarprov.go.id, Sabtu, 22 Oktober 2022.

Baca Juga: Mitos Asam Jawa, Tanaman yang Dipercaya sebagai Penolak Jin Jahat dan Tenung

Ia berpesan agar pelaksana di lapangan tak hanya melakukan kegiatan fisik, melainkan juga memberdayakan masyarakat dalam menjaga Sungai Citarum.

“Ini yang diinginkan Satgas karena negara maju itu bukan pemerintahnya yang di depan, tapi community power-nya. Kami mohon Pentahelix tidak hanya sekadar jargon,” tegasnya.

Terkait dengan FGD, Prima berharap menghasilkan rekomendasi implementatif, yang dapat disandingkan dengan Rencana Aksi Program Citarum Harum.

Baca Juga: Mengenal Kucing Kuwuk, Si Ramping dengan Kaki Berselaput

Dalam FGD tersebut, hadir para pemangku kepentingan dari unsur Pentahelix, yang terdiri dari pemerintah daerah dan TNI, akademisi, pelaku bisnis, komunitas, dan media.***

Editor: Endan Suhendra

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X