KABAR ALAM - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) melalui Balai Besar Perikanan Budidaya Air Tawar (BBPBAT) Sukabumi menebar 150 ribu ekor benih ikan di Waduk Jatibarang, Jawa Tengah, belum lama ini.
Kegiatan tersebut dalam untuk menjaga populasi ikan endemik dari kepunahan, sekaligus menjamin ketahanan pangan dan kebutuhan protein.
Ikan yang disebar terdiri dari atas benih ikan nilem, ikan tawes, dan ikan wader.
Selain itu, sebagai implementasi program ekonomi biru untuk budi daya berkelanjutan.
“Waduk Jatibarang sebagai perairan umum yang memegang peranan penting dalam menghasilkan komoditas perikanan bernilai ekonomi tinggi dan juga disukai masyarakat. Salah satu manfaat pengelolaan perairan umum adalah menjaga keberlanjutan ekosistem waduk,” ujar Direktur Jenderal Perikanan Budidaya, Tb. Haeru Rahayu seperti dikutip dari laman kkp.go.id, Rabu 21 September 2022.
Baca Juga: Menteri KKP Mengajak Undip Sukseskan Strategi Ekonomi Biru
Tb. Haeru Rahayu menambahkan, kegiatan tebar benih ikan tersebut sangat bermanfaat untuk menjaga populasi ikan dan mencegah dari kepunahan komoditas bernilai ekonomis tinggi.
Kegiatan tebar benih ikan di Waduk Jatibarang tentunya sejalan dengan lima program utama berbasis ekonomi biru yang diusung oleh Menteri Kelautan dan Perikanan, Sakti Wahyu Trenggono.
"Pesannya sangat jelas, melalui program utama tersebut KKP menggelorakan pentingnya menjaga kesehatan ekologi. Salah satu dari program utama tersebut adalah pengembangan budidaya yang berkelanjutan dan ramah lingkungan,” terangnya.
Manfaat dari kegiatan tebar benih ikan hasil budi daya di perairan umum tentunya selain melestarikan keanekaragaman sumberdaya ikan di perairan umum, nantinya dapat juga meningkatkan kesejahteraan masyarakat di sekitar perairan umum tersebut, serta menjamin ketahanan pangan dan memenuhi kebutuhan protein di masa depan.
Baca Juga: KKP dan KEHATI Kerja Sama Program Pengelolaan Ruang Laut
Mengutip dari data FAO yang memprediksi kebutuhan protein dunia akan meningkat hingga 70% karena lonjakan pertumbuhan populasi dunia hingga tahun 2050.
Sementara, protein ikan memberikan kontribusi terbesar dalam kelompok sumber protein hewani.
Sementara, Kepala BBPBAT Sukabumi, Fernando J. Simanjuntak mengatakan pihaknya fokus produksi pengembangan budi daya ikan lokal guna mendukung keberlanjutan komoditas ikan lokal yang bernilai ekonomis tinggi.
BBPBAT Sukabumi saat ini tengah mengembangkan komoditas ikan lokal khas perairan Jawa seperti ikan nilem, ikan tawes, ikan baung, ikan wader, dan udang galah.
Baca Juga: FAO Dukung KKP Kembangkan Budi Daya Berkelanjutan yang Ramah Lingkungan
“Target tahun 2022 distribusi BBPBAT Sukabumi untuk ikan nilem 2 juta ekor benih, ikan tawes 193.931 ekor benih, ikan baung 600 ribu ekor benih, dan udang galah 1,5 juta ekor benih,” kata pria yang akrab disapa Nando ini.
Capaian yang luar biasa dari BBPBAT Sukabumi mampu memproduksi beberapa komoditas ikan lokal melebihi dari target produksi.
Hingga bulan Agustus 2022, BBPBAT Sukabumi sudah menyalurkan bantuan stimulan benih ikan lokal dan penebaran di perairan umum sebanyak 2.320.000 ekor benih ikan nilem atau tercapai 116%; 271.000 ekor benih ikan tawes atau tercapai 139%; 450.625 ekor benih ikan baung atau tercapai 75%; dan 800.000 ekor benih udang galah atau tercapai 53%.
“Bantuan stimulan benih ikan lokal untuk kelompok pembudi daya ikan dan restocking di perairan umum telah kami distribusikan ke Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Yogyakarta, dan Bali,” katanya.***
Artikel Terkait
KKP Dukung Kelompok Masyarakat dalam Upaya Konservasi di Perairan Kaltara
KKP Tebar 50 Ribu Ekor Ikan di Kali Ciliwung untuk Jaga Populasi dan Kelestarian Ekosistem
KKP: Budi Daya Berkelanjutan Ramah Lingkungan untuk Kurangi Penangkapan Ikan di Laut
Menteri KKP dan Menteri Lingkungan Norwegia Bahas Kesehatan Laut Sebagai Solusi Perubahan Iklim