• Sabtu, 30 September 2023

Sampah Organik Paling Banyak di Cekungan Bandung, Volumenya Capai 61 Persen

- Rabu, 7 Juni 2023 | 15:48 WIB
Sekretaris Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Jawa Barat Dr. Helmi Gunawan, ST, MT, Ph.D.  memberikan sambutan dalam acara Urun Rembug Persampahan Kawasan Cekungan Bandung pada 6  Juni 2023 bertempat di Aula Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Jawa Barat. (Dok. BPKP Cekban)
Sekretaris Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Jawa Barat Dr. Helmi Gunawan, ST, MT, Ph.D. memberikan sambutan dalam acara Urun Rembug Persampahan Kawasan Cekungan Bandung pada 6 Juni 2023 bertempat di Aula Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Jawa Barat. (Dok. BPKP Cekban)

KABAR ALAM - Badan Pengelola Kawasan Perkotaan Cekungan Bandung (BPKP Cekban) bekerjasama dengan Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Jawa Barat ( DLH Prov. Jabar) dan Dinas Perumahan dan Pemukiman Provinsi Jawa Barat (Disperkim Prov. Jabar) menggelar Urun Rembug Persampahan Kawasan Cekungan Bandung pada 6 Juni 2023, bertempat di Aula Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Jawa Barat.

Dihadiri Kepala Badan Pengelola Kawasan Perkotaan Cekungan Bandung Ir. Tatang Rustandar Wiraatmadja, M.T., komunitas, Non Governmental Organization (NGO), yayasan, perusahaan swasta,serta Sekretaris Dinas Lingkungan Hidup provinsi Jawa Barat Dr. Helmi Gunawan, ST, MT, Ph.D. yang berkesempatan memberikan sambutan dalam acara tersebut.

Helmi mengatakan, kolaborasi pentahelix perlu dilakukan, timbulan sampah yang dihasilkan berbanding lurus dengan jumlah penduduk. Semakin banyak jumlah penduduk maka jumlah sampah yang dihasilkan juga semakin banyak.

Baca Juga: Cegah Tambang Ilegal, Izin Pertambangan Rakyat Dipermudah

Ia juga menyebutkan, momentum Idulfitri beberapa waktu yang lalu, Kota Bandung kembali menghadapi kondisi darurat sampah. Cuaca ekstrim menjadi penyebab terjadinya masalah dalam proses pengangkutan sampah.

“Sampah organik 60% kalau di Jawa Barat rata-rata di 45% ke 60%. Sampah yang lainnya sebetulnya ada yang tidak bisa didaur ulang, dan memang ada menjadi residu,” katanya.

Menurut Helmi, sampah spesifik B3 juga dihasilkan di skala rumah tangga, salah satunya adalah sampah batu baterai, lampu dll. Sampah spesifik ini juga merupakan sampah yang harus diolah. Seperti yang tercantum dalam PP 27 tahun 2020, mensyaratkan bahwa setiap Kabupaten Kota harus mempunyai satu  Tempat Pembuangan Sampah Spesifik (TPSS).

Baca Juga: Hasil Monitoring, Tambang Ilegal Marak di Bulukumba Sulawesi Selatan

Data komposisi SRT Cekban Kabupaten/Kota
Data komposisi SRT Cekban Kabupaten/Kota (Dok. Tangkapan layar materi presentasi DLH Prov. Jabar)
Adapun yang masuk kategori sampah residu adalah plastik wrap kotor, puntung rokok, kertas basah/kotor, kertas bungkus nasi, styrofoam, pembalut, popok bayi, dan tisu. Sedangkan sampah yang memiliki nilai jual adalah botol kecap/shampoo, alat makan plastik, kaleng bekas, wadah plastik, sedotan, tetrapak, plastik bersih, kertas, botol/gelas plastik, kardus.

Kemudian, sampah tidak bernilai jual adalah sampah plastik sachet minuman, kresek rusak, plastik kotor, plastik bumbu kemasan, plastik mika. Selanjutnya, sampah yang termasuk kategori sampah food waste lainnya contohnya sisa-sisa tulang, cangkang telur, bonggol jagung, nasi, bubur, kulit bawang, seafood, duri ikan, dll.

Helmi berharap kolaborasi dengan berbagai pihak bisa terjalin lebih sinergis dan berbagi peran, baik dengan pihak swasta dan industri, akademisi dan komunitas serta NGO dalam menangani permasalahan sampah di Jawa Barat.

Baca Juga: Kerusakan Lingkungan Akibat Akses Jalan Tambang, Wadas Dilanda Banjir

Dari pihak industri, Helmi mengatakan sudah ada pihak yang bertanya dan mengajak berbagi peran terkait pengelolaan sampah plastik. Hal ini menunjukkan jika pihak industri sudah memiliki awareness terhadap permasalahan sampah plastik.

“Sudah sampai mana sejauh mana kita di sisi pemerintah, sarana dan prasarananya yang ada dan bisa melakukan kegiatan pengurangan dan proses pembersihan sampah plastik,” tutupnya dalam sambutan acara Urun Rembug Persampahan Kawasan Cekungan Bandung tersebut.

Halaman:

Editor: Mia Nurmiarani

Tags

Artikel Terkait

Terkini

BRI Optimis Bisa Memacu Kinerja di Sisa Tahun Ini

Senin, 25 September 2023 | 14:06 WIB
X