Ridwan Djamaluddin Sampaikan Solusi Penanganan Masalah Pendangkalan Muara Sungai Jelitik

- Jumat, 24 Maret 2023 | 18:55 WIB
Ridwan Djamaluddin memimpin Rapat Koordinasi Teknis Penanganan Muara Sungai Jelitik dan PPN Sungailiat  (babelprov.go.id)
Ridwan Djamaluddin memimpin Rapat Koordinasi Teknis Penanganan Muara Sungai Jelitik dan PPN Sungailiat (babelprov.go.id)

KABAR ALAM - Penanganan masalah pendangkalan muara Sungai Jelitik dan PPN Sungailiat menjadi perhatian Penjabat Gubernur Kepuluan Bangka Belitung (Pj Gubernur Babel), Ridwan Djamaluddin.

Akhir pekan lalu, Ridwan Djamaluddin memimpin Rapat Koordinasi Teknis Penanganan Muara Sungai Jelitik dan PPN Sungailiat di Ruang Batu Rakit, Rumah Dinas Gubernur, Air Itam, Pangkalpinang dan secara Virtual melalui aplikasi zoom.

Bersama tim dari Kemenko Marves RI, Ridwan Djamaluddin mendiskusikan secara teknis tindakan yang dapat dilakukan untuk mengatasi pendangkalan muara Sungai Jelitik.

Baca Juga: Masih Ada 1.600 Pertambangan Tanpa Izin yang Harus Diselesaikan, Ini Langkah yang Dilakukan Pemerintah

Menurut Ridwan Djamaluddin, Pemprov Babel memutuskan untuk menggali dulu gundukan pasir yang menghambat alur lalu lintas nelayan. Namun biaya pengerukan pasir tidak murah.

Karena itu, Pemprov Babel berusaha agar ada tindakan yang lebih permanen dan lebih efisien. Harapannya, alur lalu lintas nelayan dapat terbuka dan lebih mudah, baik di lokasi tersebut maupun jika dipindahkan ke tempat lain yang mungkin lebih bagus.

"Untuk aspek ekonominya, kita berpikir misalnya, silakanlah kalau mau ada yang mengusahakan penambangan pasir di Muara Jelitik itu, namun skenario ini harus sesuai dengan regulasi," ungkapnya.

Baca Juga: Bukber Puasa di Smarthill Camp Subang Sambil Healing Menikmati Kesejukan Hamparan Kebun Teh yang Indah

Ridwan meminta Asisten Deputi Infrastruktur Dasar, Perkotaan dan Sumber Daya Air Kemenko Marves, Rahman Hidayat beserta tim untuk memaparkan informasi, data, dan pemikiran-pemikiran ke depan yang sudah terkumpul.

Rahman Hidayat memaparkan kajian rekomendasi hasil rapid assessment yaitu pengerukan alur secara teknis bisa dilakukan.

Alternatif penempatan material keruk perlu ditentukan, update data untuk keperluan analisa, renalysis (e.g., hydrooseanografi, model sediment transport lingkungan), desain Jetty access channel dan talud di pinggir sungai (studi tahun 2004), penataan ulang kondisi dalam pelabuhan, dan koordinasi dengan bidang usaha lainnya (pertambangan).

Baca Juga: Ungkap Mafia Tambang Batu Bara, Mahfud MD: Praktik Seperti Ini Harus Kita Berantas

Ulasan rekomendasinya, pertama diperlukan kajian untuk update data terkini dengan tool (model) terkini dan pemodelan sediment transport.

Kedua, konsep pengendalian sedimen, pengendalian sedimen pada sisi hulu dilaksanakan dengan checkDam, tanggul, dan maintenance dredging.

Halaman:

Editor: Endan Suhendra

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X